[SASTRAMADAN] Surat Cinta

Catatan : Saya sebenarnya sangat menikmati menulis puisi dalam Bahasa Indonesia, begitu juga membacanya. Terima kasih atas gagasan #sastramadan Nara, saya kembali giat kembali menulis puisi dalam Bahasa Indonesia.

Meski diselenggarakan di bulan puasa, puisi yang saya tulis pasti nggak jauh-jauh tentang hal yang terjadi disekitar saya, salah satunya cinta. Ntah kenapa, belakangan ini, saya melihat banyak fenomena cinta disekitar saya. Dari teman yang menikah muda dan jomblo-jomblo yang mempermasalahkan jodoh... salah satunya termasuk saya.

Ini buat para gadis-gadis cantik yang resah menunggu jodohnya. Kalo kata ceramah yang saya dengar saban hari. "Jangan terlalu cinta pada pasangan, toh jodoh itu baru ketahuan pas ijab qabul." Nah lo... ? Jatuh cinta baik-baik ya. Jaga ruang buat cinta sama Allah. Itu juga tantangan yang saya jalani sekarang :) Cowok bikin sakit hati, tapi Allah nggak akan pernah.

Apa yang kamu lakukan itu urusanmu dengan pasangan atau cem-ceman itu personal, cuma jangan sampe sakit ya, girls :) We girls are strong!

Aku titipkan surat cinta itu,
Bukan ke tangan sahabatku,
Tidak juga melalui ibuku,

Namun, kalut kalbu ini aku sengaja bawa hening di atas sajadah,
Kadang aku risih terlahir sebagai wanita yang terlalu peka dan mudah untuk memuja,

Meskipun begitu,
Di dalam sujudku, tidak aku sebut namamu,
Karena Allah tahu, siapa kamu hari ini, kemarin dan ke depannya
Dan siapa nama laki-laki itu yang akan menyempurnakan akhlakku.

Meskipun begitu,
Aku masih mengulur waktu dalam sujudku,
Tidakkah kau melihat tubuhku?
Wanita ini asyik tersungkur dalam khusyuk untukmu!

Sementara Allah diatas sana memandang,
"Sepertinya gadis ini belum mengerti sepenuhnya."

Tidak menggubris, Ia kembali menarik-narik benang-benang kusut dan terlentang diantara kami berdua.