Catch Me, Superstar

Aku sudah muak dengan jutaan puisi cinta yang sanggup mengaduk benak dan isi kepala hingga perutku. Cinta sendiri adalah jelaga emosi tanpa definisi.  Dulu aku artikan cinta selayaknya apa yang ditayangkan dari dialog-dialog komedi romantis atau lagu-lagu sendu dari iTunes jaman SMA dulu. Sebab aku tersadar cinta itu tidak sebetulnya indah, saat pertama kali aku merasakan patah hati. Patah hati tidak menggigit maupun nyeri, namun ada ruang kosong di dalam perutku yang memelintir semestaku hingga terputar. Aku mual. Patah hati sebenarnya ringan, apalagi akan sangat ringan terasa kalau kamu bawanya menari.  Apabila kamu isi rongga-rongga kosong itu dengan tegukan air keras yang tidak pernah kau biarkan menyentuh bibirmu apalagi kau reguk.  Dan malam itu, kamu mengisi kekosongan itu sambil berdansa dengan lampu jalanan yang menggantung setinggi langit.  Tidak jelas lagi dimana tanah kau berpijak.

Maka dari itu aku sudah malas berpuisi. Apalagi soal cinta. Tapi aku bukan berarti melucuti segala kepercayaanku. Aku hanya malas menerjemahkannya sebagai rasa. Kali ini aku akan membiarkannya mengalir dan bermuara ke tempatnya yang tepat. Atau bahkan mengejarnya, ketimbang berlarut-larut kami mengamati angkasa yang sama, namun aku memendam rasa yang tidak pernah aku ucapkan.

Begitulah,

Sekarang ibaratkan aku ini bintang.  Ibarat bintang punya luka, luka itu sudah tertutup dan hanya nampak goresnya saja. Pendarku kini makin kuat. Sekarang aku berhenti di atas atap rumahmu. Bernanung aku disana. Kamu tidak gila, itu memang aku yang kamu lihat. Tapi, aku tidak mau turun mendekat. Meskipun dari atas sini kau nampak indah, terbesit rasanya aku ingin kian mendekat. Namun, teringat luka-luka yang baru aku sembuhkan. Aku disini saja, ya.

Catch me, Superstar.  

Tangkap aku, wahai kau bintang superku.

Mungkin aku gila, tapi tidakkah kau merasakan getaran yang sama? Tidakkah kau membuka lembar-lembar sosial mediaku dan satu persatu mempelajari pikiran dan gaya hidupku? Tenang saja, aku melakukan hal yang sama terhadapmu. Karena orang waras mana yang tidak punya internet sekarang?

Mungkin definisi cinta kini sudah berganti dan kadang terasa mengerikan. Tapi, aku janji. Kalau engkau memberikan tanda, aku akan turun ke bumi dan menemanimu. Sampai saat itu, aku pastikan luka itu sudah hilang dengan sendirinya. Mana bisa aku toleh lagi. Apa lagi kalau kamu sudah ada disampingku. Kalaupun kamu juga meluka dan menderita sebelumnya karena cinta, aku harap aku bisa sembuhkan juga.




Catch me, Superstar
would you climb out to your roof then onto the sky
to reach for the sorest star 
and steal her off of this unruly constellation
 It is hurtful enough to watch your beauty 
in silence from the above
so save my twinkles
in the pocket of your ripped jeans
collect me into a jar like fireflies
place me next to your bed
because I would love to watch you up close when you are sleeping
 I will share my the remain of my broken beauty
But at least, it is the truest part of me
I will let my light shun and compromise
if it makes you feel better
if it restores back the smile on your face

So
Catch me, Superstar
What are you waiting for?

Comments

Popular Posts