Sepenggal kata untuk Sang Singa
Aku sesali pijarku yang mendadak layu ditelan gelap malam
Meski kau tidak memerlukan cahaya itu
Tapi diri ini selalu merasa haus, hangus
Sibuk membakar diri untuk menjadi nyala bagimu
Harusnya peduli apa yang mesti aku beri
Apa bila bintang pun dinamakan sama dengan namamu
Kau berpendar di angkasaku yang senantiasa penuh dengan gugusan berkobar
Namun hanya kau yang sanggup membuatku menengadah
Menyerah pada rindu dan amarah sunyi
Harusnya aku bisa berjalan meninggalkanmu
Seperti aku meninggalkan kerumunan serigala bedebah
Yang hanya bisa mengoyak
Merusak
Tapi, kamu bukan serigala, kan?
Kamu singa hutan
Berat aku akui,
kepadamu hatiku ternyata telah tunduk
Comments
Post a Comment